sejak krisis yang melanda perekonomian Indonesia pada tahun 1998 banyak para ahli yang menyatakan Indonesia sudah terkena arus globalisasi yang letah menhancurkan sendi –sendi kehidupan bernegara tidak hanya itu indonesia juga terkena serbuan budaya – budaya barat yang tidak sesuai dengan kebudayaan-kebudayaan serta kaidah yang dimiliki bangsa indonesia akibatnya banyak anak muda jaman sekarang yang lebih mencintai produk – produk luar negeri ketimbang hasil buatan anak bangsa sendiri. Akibatnya sektor perekonomian indonesia khususnya pada kalangan ekonomi menengah kebawah menjadi tersaingi dari serbuan produk – produk luar negeri yang membanjiri tanah air. Sebagai salah satu contohnya pembukaan kerjasama perdagangan antara indonesia dan cina telah sedikit banyak berpengaruh pada produk dalam negeri seperti yang kita ketahui sekarang ini produk – produk luar negeri khususnya cina telah merajai pasar diindonesia dari mulai pakaian,peralatan elektronik sampai kepada kepada kendaraan pun banyak yang bermerk cina. Hal ini tentunya sangat berdampak buruk bagi para pengusaha – pengusaha indonsia khususnya pengusaha kecil banyak dari mereka yang kehilangan konsumen karena para konsumen lebih mencintai barang barang buatan luar negeri sehingga tak sedikit dari mereka yang ahkirnya “ Gulung Tikar”. Padahal president republik indonesia dalam pidatonya dipertemuan antara Negara-negara G 20 yang merupakan Negara – Negara yang kekuatan ekonominya maju yang salah salah satunya adalah Negara indonesia president mengungkapakan bahwa ekonomi indonesia tumbuh 20 % dan jumlah pengangguran semakin menurun tetapi faktanya pertumbuhan ekonomi ini hanya dirasakan oleh kalangan tertentu saja yakni mereka – mereka para pengusaha makro sementara para pengusaha mikro kurang merasakan dampak dari laju pertumbuhan ekonomi belum lagi penganguran yang kian hari kian bertambah karena sulitnya mendapatkan pekerjaan akibatnya tingkat kriminalitas diindonesia semakin meningkat belum lagi rencana pemerintah yang dalam waktu dekat akan menaikan harga BBM ( Bahan Bakar Minyak ) yang justrus malah akan membuat rakyat semakin sengsara.
Jika permasalah ini tidak segera diselesaikan maka ekonomi indonesia akan sulit bersaing dengan Negara-negara lain. Maka dalam hal ini kaitanya pemerintah harus mencari salusi yang tepat guna mengatsi permaslahan ini masyakat tentunya sudah tidak mementingkan janji yang selalu didengungkan pada saat kompanye saja tetapi perlu adanya aksi nyata,serta semua pihak khususnya para produsen agar lebih mencintai produk dalam negeri karena dengan begitu kita telah membantu mengembangkan perekonomian indonesia dan bagi para pengusaha harus lebih berpikir kreatif dan inovatif lagi agar tidak ditinggalkan para produsen.
Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.
BalasHapusthank you very much
BalasHapus