Sebagai mahluk sosial
manusia memang tidak pernah lepas dari komunikasi,dimana komunikasi adalah
bagian penting dalam proses bersosialisasi antar sesama manusaia yang bertujuan
untuk saling bertukar pikiran,atau hanya sekedar saling bersilahturahmi.
Didalam proses komunikasi ada istilah penggunaan komunikasi Intrapersonal &
Intrapersonal.
Ø
komunikasi
Intrapersonal adalah penggunaan bahasa atau pikiran
yang terjadi di dalam diri komunikator sendiri antara self dengan God.
Komunikasi intrapersonal merupakan keterlibatan internal secara aktif dari
individu dalam pemrosesan simbolik dari pesan-pesan dimana dalam kehidupan
bermasyarakat sekarang ini telah jauh berkembang pesat,missalnya saja banyak
anak muda jaman sekarang ini yag menggunakan bahasa bahasa gaul,seperti
“Lo”,”Gue” bahkan dikalang anak muda belum lama ini ditemukan bahasa Alay,dengan
penggambungan huruf besar kecil ataupun dengan menggantinya dengan angka-angka
seperti : “Cy4n6Q” yang
bila diartikan kedalam bahasa indonesia berarti “Sayangku”biasanya
bahasa-bahasa seperti ini banyak ditemui di pesan-pesan singkat (SMS) tidak begitu jelas siapa penemu dan bagaimana
bisa bahasa ini berkembang dikalangan remaja,setelah bahasa alay yang sempat
mewabah dikalangan remaja ababil / remaja- remaja labil kini muncul lagi bahasa
gaul yang lain kali ini tidak mengunakan kombinasi huruf besar –kecil ataupun
dengan angka-angka melainkan dengan cara tata bahasa dan cara pengucapannya
yang dibuat terdengar imut dan lucu seperti :
ciyus ( serius ),miapah ( demi apa ) hal ini cukup ironis mengingat
bahasa indonesia yang baik dan benar seolah tidak dipraktekan dalam pergaulan
sehari-hari dan kebanyakan digunakan hanya di suatu acara – acara yang
bernuansa formal saja.
Ø komunikasi Interpersonal adalah
proses pertukaran informasi diantara seseorang dengan paling kurang seorang
lainnya atau biasanya di antara dua orang yang dapat langsung diketahui
balikannya. (Muhammad, 2005,p.158),misalnya didalam kehidupan bermsayarakat
banyak fenomena laki-laki yang menjadi
seorang wanita atau yang lebih kita kenal dengan sebutan “Waria “ dalam kasus
ini dapat kita pelajari bagaimana cara waria itu berkomunikasi dengan konsep
interpersonal dari gaya dan cara bahasa
mereka sendiri,meskipun bukan tidak mungkin
dalam cara berbicaranya ia menggunakan bahasa formal yakni bahasa
indonesia yang baik dan benar atau malah
menggunakan bahasa daerahnya sendiri,serta bagaimana bisa lingkungan masyarakat
menerima kondisi mereka yang seperti itu, tentunya diperlukan komunikasi
Interpersonal yang baik agar dapat saling memahami kondisi masing-masing serta
dapat menerima kekurangan dan kelebihan masing-masing.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar