A. Penyesuaian Diri
1. Pengertian penyesuaian diri
Pengertian penyesuaian diri adalah proses yang diharapi oleh individu
dalam mengenal lingkungan yang baru. Menurut Schneider (dalam Partosuwido,
1993) penyesuaian diri merupakan kemampuan untuk mengatasi tekanan kebutuhan,
frustrasi dan kemampuan untuk mengembangkan mekanisme psikologis yang tepat.
Menurut Callhoun dan Acocella (dalam Sobur, 2003), penyesuaian dapat
didefenisikan sebagai interaksi individu yang kontinu dengan diri individu
sendiri, dengan orang lain, dan dengan dunia individu. Menurut pandangan para
ahli diatas, ketiga faktor tersebut secara konstan mempengaruhi individu dan
hubungan tersebut bersifat timbal balik mengingat individu secara konstan juga
mempengaruhi kedua faktor lain.
2. Konsep penyesuaian diri
Makna akhir dari hasil pendidikan seseorang individu terletak
pada sejauh mana hal yang telah dipelajari dapat membantunya dalam penyesuaian
diri dengan kebutuhan-kebutuhan hidupnya dan pada tuntutan masyarakat.
Seseorang tidak dilahirkan dalam keadaan telah mampu menyesuaikan diri atau
tidak mampu menyesuaikan diri, kondisi fisik, mental, dan emosional dipengaruhi
dan diarahkan oleh faktor-faktor lingkungan dimana kemungkinan akan berkembang
proses penyesuaian yang baik atau yang salah. Penyesuaian yang sempurna dapat
terjadi jika manusia / individu selalu dalam keadaan seimbang antara dirinya
dengan lingkungannya, tidak ada lagi kebutuhan yang tidak terpenuhi, dan semua
fungsi-fungsi organisme / individu berjalan normal. Namun, penyesuaian diri
lebih bersifat suatu proses sepanjang hayat, dan manusia terus menerus
menemukan dan mengatasi tekanan dan tantangan hidup guna mencapai pribadi
sehat. Penyesuaian diri adalah suatu proses. Kepribadian yang sehat ialah
memiliki kemampuan untuk mengadakan penyesuaian diri secara harmonis, baik
terhadap diri sendiri maupun terhadap lingkungannya.
3. Pertumbuhan Personal
Manusia merupakan makhluk individu. Manusia disebut
sebagai individu apabila tingkah lakunya spesifik atau menggambarkan dirinya
sendiri dan bukan bertingkah laku secara umum atau seperti orang lain. Jadi
individu adalah seorang manusia yang tidak hanya memiliki peranan-peranan yang
khas dalam lingkup sosial tetapi mempunyai kekhasan tersendiri yang spesifik
terhadap dirinya didalam lingkup sosial tersebut. Kepribadian suatu individu
tidak sertamerta langsung terbentuk, akan tetapi melalui pertumbuhan sedikit
demi sedikit dan melalui proses yang panjang.
a.
Penekan Penekanan pertumbuhan
Pertumbuhan adalah perubahan secara fisiologis sebagai hasil
dariproses pematangan fungsi-fungsi fisik yang berlangsung secara normal
padaanak yang sehat pada waktu yang normal. Pertumbuhan dapat juga
diartikansebagai proses transmisi dari konstitusi fisik keadaan tubuh
yang herediter dalam bentuk proses aktif secaraberkesinambungan. Jadi, pertumbuhan berkaitan dengan perubahan kuantitatifyang menyangkut peningkatan ukuran dan struktur biologis.
Secara umum konsep perkembangan dikemukakan oleh Werner (1957)bahwa perkembangan berjalan dengan prinsip orthogenetis, perkembangan berlangsung dari keadaan global dan kurang berdiferensiasi sampai keadaan di mana diferensiasi, artikulasi, dan integrasi meningkat secara bertahap. Proses diferensiasi diartikan sebagai prinsip totalitas pada diri anak. Dari penghayatan totalitas itu lambat laun bagian-bagiannya akan menjadi semakin nyata dan bertambah jelas dalam kerangka keseluruhan.
yang herediter dalam bentuk proses aktif secaraberkesinambungan. Jadi, pertumbuhan berkaitan dengan perubahan kuantitatifyang menyangkut peningkatan ukuran dan struktur biologis.
Secara umum konsep perkembangan dikemukakan oleh Werner (1957)bahwa perkembangan berjalan dengan prinsip orthogenetis, perkembangan berlangsung dari keadaan global dan kurang berdiferensiasi sampai keadaan di mana diferensiasi, artikulasi, dan integrasi meningkat secara bertahap. Proses diferensiasi diartikan sebagai prinsip totalitas pada diri anak. Dari penghayatan totalitas itu lambat laun bagian-bagiannya akan menjadi semakin nyata dan bertambah jelas dalam kerangka keseluruhan.
b. Variasi dalam pertumbuhan
Tidak selamanya individu berhasil dalam melakukan penyesuaian
diri, karena kadang-kadang ada rintangan-rintangan tertentu yang menyebabkan
tidak berhasil melakukan penyesuaian diri. Rintangan-rintangan itu mungkin
terdapat dalam dirinya atau mungkin diluar dirinya.
c. Kondisi-kondisi untuk bertumbuh
Kondisi jasmaniah seperti pembawa dan strukrur atau konstitusi
fisik dan temperamen sebagai disposisi yang diwariskan, aspek perkembanganya
secara intrinsik berkaitan erat dengan susunan atau konstitusi tubuh. Shekdon
mengemukakan bahwa terdapat kolerasi yang tinggi antara tipe-tipe bentuk tubuh
dan tipe-tipe tempramen (Surya, 1977). Misalnya orang yang tergolong ekstomorf
yaitu yang ototnya lemah, tubuhnya rapuh, ditandai dengan sifat-sifat menahan
diri, segan dalam aktivitas sosial, dan pemilu. Karena struktur jasmaniah
merupakan kondisi primer bagi tingkah laku maka dapat diperkirakan bahwa sistem
saraf, kelenjar, dan otot merupakan faktor yang penting bagi proses penyesuaian
diri. Beberapa penelitian menunjukan bahwa gangguan dalam sisitem saraf, kelenjar,
dan otot dapat menimbulkan gejala-gejala gangguan mental, tingkah laku, dan
kepribadian. Dengan demikian, kondisi sistem tubuh yang baik merupakan syaraf
bagi tercapainya proses penyesuaian diri yang baik. Disamping itu, kesehatan
dan penyakit jasmaniah juga berhubungan dengan penyesuaian diri, kualitas
penyesuaian diri yang baik hanya dapat diperoleh dan dipelihara dalam kondisi
kesehatan jasmaniah yang baik pula. Ini berarti bahwa gangguan penyakit
jasmaniah yang diderita oleh seseorang akan mengganggu proses penyesuaian
dirinya.
d. Fenomenologi pertumbuha
Fenomenologi memandang manusia hidup dalam “dunia kehidupan”
yang dipersepsi dan diinterpretasi
secara subyektif. Setiap, orang mengalami dunia dengan caranya sendiri.
Alam pengalaman setia orang berbeda dari alam
pengalaman orang lain.” (Brouwer, 1983:14 Fenomenologi banyak
mempengaruhi tulisan-tulisan Carl Rogers, yang boleh disebut sebagai-_Bapak
Psikologi Humanistik.
B. Stress
1 Pengertian Stress
Pengertian stess secara harfiah adalah keras. Kata stress
berasal dari bahasa latin yakni Stingere yang mengalami modifikasi
berkelanjutan dari straise, strest, stresce dan kemudian stress. Di abad ke-17,
kata stress diartikan sebagai sebuah kesukaran, kesusahan, kesulitan dan atau
penderitaan. Akan tetapi, menariknya pada abad ke-18 kata stress beralih pada
pemaknaan yang menunjukkan kekuatan, tekanan, ketegangan, ataukah usaha yang
berpusat pada suatu benda dan juga (kekuatan mental) manusia.
Berikut ini merupakan efek-efek stress :
Berat badan
Stres dapat menyebabkan
kenaikan berat badan. Beberapa studi menunjukkan, stres membuat tubuh menjadi
kebal terhadap adrenalin sekresi. Alih-alih membakar lebih banyak kalori,
sistem malah menghasilkan lebih banyak kortisol, hormon stres yang mendorong
penyimpanan lemak.
Makanan kaya karbohidrat
seperti ubi meningkatkan serotonin di otak, yang membuat perasaan jadi lebih
baik. Biji-bijian, pisang, alpukat, ayam, bayam, brokoli, dan semua yang
mengandung vitamin B juga dapat meningkatkan rasa nyaman.
Kekebalan tubuh menurun
Kata
Robin Molella, MD, spesialis kedokteran preventif di Mayo Clinic, stres
melemahkan sistem kekebalan tubuh dan memperburuk kondisi kronis seperti asma,
tekanan darah tinggi, dan diabetes. Tertawa adalah jalan alami untuk melawan
penyakit sel atau meringankan sesak di dada Anda.
Nyeri bahu
Hati-hati,
tas yang terlalu berat atau terlalu lama bungkuk di depan komputer bisa
menyebabkan bahu Anda sakit. Lemaskan bahu dan buka dada dengan peregangan yoga
klasik. Berdirilah dengan mengangkat lengan kanan di atas kepala, tekuk lengan
sehingga siku mengarah ke atas dan tangan kanan mencapai di belakang kepala.
Jangkau tangan kanan dengan tangan kiri Anda hingga menyentuh jari
bersama-sama.Ulangi pergelangan pada
lengan yang satunya.
Kembung
Kembung
Respon
tubuh Anda terhadap stres dapat mengalihkan darah dari proses pencernaan normal
dalam perut ke kelompok otot yang lebih besar di tempat lain. Hasilnya, perut
terasa perih, kembung, diare, sembelit, bahkan irritable bowel syndrome.
Taruhlah botol air panas di atas perut Anda untuk merilekskan jaringan otot
halus di usus dan menghilangkan nyeri, distensi, atau kembung. Makan lebih
banyak makanan kaya serat, seperti segenggam almond, kacang tanah atau kacang
kedelai, akan sangat membantu.
Nyeri kaki
Berjalan
terlalu cepat dapat menyebabkan kelelahan pada kaki. Apalagi jika Anda
menggunakan sepatu hak tinggi, tidak hanya lelah, kaki juga akan serasa
terbakar. Memijat kaki benar-benar dapat membantu menyembuhkan berbagai
gangguan stres, migrain, dan sakit punggung. Pijatlah bagian bawah dasar
jari-jari kaki untuk menenangkan kepala, tumit kaki untuk merilekskan dada, dan
telapak kaki bagian tengah untuk menenangkan daerah perut.
Dari sudut pandang ilmu kedokteran, menurut Hans Selye
seorang fisiologi dan pakar stress yang dimaksud dengan stress adalah suatu respon tubuh yang tidak spesifik terhadap aksi atau
tuntutan atasnya
2. Faktor individual
Situasi atau kondisi
yang mempengaruhi kehidupan secara individual seperti faktor ekonomi, keluarga
dan kepribadian dari karyawan itu sendiri. Menurut Sarafino (1994),
faktor–faktor yang mempengaruhi stres kerja adalah:
- Tuntutan
kerja yang terlalu tinggi, seperti pekerjaan diluar kontrol pekerja yang
harus dilakukan secara berulang dan terus menerus, evaluasi lampiran kerja
oleh atasan.
- Perubahan
tanggung jawab dalam kerja.
- Pekerjaan
yang berkaitkan dengan tanggung jawab terhadap nyawa orang lain, seperti
pekerjaan tenaga medis dimana memiliki beban yang tinggi terhadap nyawa
orang lain sehingga menyebabkan kelelahan psikis dan akhirnya menimbulkan
stres.
- Lingkungan
fisik pekerjaan yang tidak nyaman.
- Hobi
interpersonal yang tidak baik dalam lingkungan kerja.
- Promosi
jabatan yang tidak adekuat.
- Kontrol
yang padat terhadap pekerjaan
3. Selanjutnya kita akan membahas tipe-tipe
stress,sebagai berikut :
a.Tekanan
Tekanan
merupakan suatu keadaan dimana seseorang meresa terbebani dengan pekerjaan
karena suatu tuntutan yang menyebabkan seseorang meresa tidak nyama
dalam melakukan suatu pekerjaan
b.Frustasi
(tekanan perasaan)
Frustasi ialah suatu
proses yang menyebabkan orang merasa akan adanya hambatan terhadap terpenuhinya
kebutuhan-kebutuhannya, atau menyangka akan terjadi sesuatu yang akan
menghambat keinginannya. Dalam kehidupan sehari-hari banyak sekali
faktor-faktor yang menyebabkan terhalangnya keinginan seseorang.
c.Konflik (Pertentangan
batin)
Konflik jiwa atau
pertentangan batin adalah adanya dua macam dorongan atau lebih yang berlawanan
satu sama lain, dan tidak dapat dipenuhi dalam waktu yang bersamaan
d.Kecemasan (anxiety)
Kecemasan adalah
manifestasi dari berbagai proses emosi yang bercampur baur, yan terjadi ketika
orang sedang mengalami tekanan perasaan (frustasi) dan pertentangan batin
(konflik). Kecemasan mempunyai segi yang disadarinya seperti rasa takut,
terkejut, tidak berdaya, rasa bersalah, terancam dan sebagainya. Juga ada
segi-segi yang terjadi di luar kesadaran dan tidak bisa menghindari perasaan
yang tidak menyenangkan itu
4.
Symptom
reducing responses terhadap stress
Kehidupan akan terus berjalan seiring dengan
berjalannya waktu. Individu yang mengalami stress tidak akan terus menerus
merenungi kegagalan yang ia rasakan. Untuk itu setiap individu memiliki
mekanisme pertahanan diri masing-masing dengan keunikannya masing-masing untuk
mengurangi gejala-gejala stress yang ada. Berikut mekanisme pertahana diri
(defense mechanism) yang biasa digunakan individu untuk dijadiakan strategi
saat menghadapi stress
Indentifikasi
Identifikasi adalah suatu cara yang digunakan individu untuk
menghadapi orang lain dengan membuatnya menjadi kepribadiannya, ia ingin serupa
dan bersifat sama seperti orang lain tersebut. Misalnya seorang mahasiswa
yang menganggap dosen pembimbingnya memiiliki kepribadian yang menyenangkan,
cara bicara yang ramah, dan sebagainya. Maka mahasiswa tersebut akan meniru dan
berperilaku seperti dosennya.
Kompensasi
Seorang individu tidak memperoleh kepuasan di bidang tertentu,
tetapi mendapatkan kepuasan di bidang lain. Misalnya Andi memiliki nilai yang
buruk dalam bidang Matematika, namun prestasi olah raga yang ia miliki
sangatlah memuaskan
Overcompensation/
reaction formation
Perilaku seseorang yang gagal mencapai tujuan dan orang tersebut
tidak mengakui tujuan pertama tersebut
dengan cara melupakan serta melebih-lebihkan tujuan kedua yang
biasanya berlawanan dengan tujuan pertama. Misalnya seorang anak yang
ditegur gurunya karena mengobrol saat upacara, bereaksi dengan
menjadi sangat tertib saat melaksanakan
upacara dan menghiraukan ajakan teman untuk mengobrol.
Sublimasi
Sublimasi
adalah suatu mekanisme sejenis yang memegang peranan positif dalam
menyelesaikan suatu konflik dengan pengembangan kegiatan yang konstruktif.Penggantian
objek dalam bentuk-bentuk yang dapat diterima oleh masyarakat dan derajatnya
lebih tinggi. Misalnya sifat agresifitas yang disalurkan menjadi petinju atau
tukang potong hewan
Proyeksi
Proyeksi adalah mekanisme perilaku dengan menempatkan
sifat-sifat batin sendiri pada objek di
luar diri atau melemparkan kekurangan diri sendiri pada orang lain. Mutu
proyeksi lebih rendah daripada rasionalisasi. Contohnya seorang anak tidak
menyukai temannya, namun ia berkata temannyalah yang tidak menyukainya.
Introyeksi
Introyeksi adalah memasukan dalam pribadi
dirinya sifat-sifat pribadi orang lain.Misalnya seoarang wanita mencintai
seorang pria, lalu ia memasukan pribadi pria tersebut ke dalam pribadinya.
Represi
Represi adalah konflik pikiran, impuls-impuls
yang tidak dapat diterima dengan paksaan
ditekan ke dalam alam tidak sadar dan dengan sengaja melupakan. Misalnya
seorang karyawan yang dengan sengaja melupakan kejadian saat ia dimarahi oleh
bosnya tadi sian
Supresi
Supresi yaitu menekan konflik, impuls yang
tidak dapat diterima secara sadar. Individu tidak mau memikirkan hal-hal yang
kurang menyenangkan dirinya. Misalnya dengan berkata “Sebaiknya kita tidak
membicarakan hal itu lagi
Denial
Denial adalah mekanisme perilaku penolakan
terhadap sesuatu yang tidak menyenangkan. Misalnya seorang penderita diabetes
memakan semua makanan yang menjadi pantangannya
Regresi
Regresi adalah mekanisme perilaku seseorang
yang apabila menghadapi konflik frustasi, ia menarik diri dari pergaulan dengan
lingkunganya. Misalnya artis yang sedang digosipkan berselingkuh, karena malu
maka ia menarik diri dari perkumpulannya.
Fantasi
Fantasi adalah apabila seseorang menghadapi konflik-frustasi, ia
menarik diri dengan berkhayal/berfntasi, misalnya dengan lamunan. Contoh
seorang pria yang tidak memiliki
keberanian untuk menyatakan rasa cintanya melamunkan berbagai fantasi dirinya
dengan orang yang ia cintai.
Negativisme
Adalah perilaku seseorang yang selalu bertentangan/menentang
otoritas orang lain dengan perilaku tidak terpuji. Misalkan seorang anak yang
menolak perintah gurunya dengan bolos sekolah.
Sikap
mengkritik orang lain
Bentuk pertahanan diri untuk menyerang orang lain dengan
kritikan-kritikan. Perilaku ini termasuk perilaku agresif yang aktif (terbuka).
Misalkan seorang karyawan yang berusaha menjatuhkan karyawan lain dengan adu
argument saat rapat berlangsung.
5. Pendekatan problem solving terhadap stress
a. Strategi koping yang spontan mengatasi stress
Strategi koping yang berhasil mengatasi stres harus memiliki
empat komponen pokok:
Peningkatan kesadaran terhadap masalah: mengetahui dan memahami
masalah serta teori yang melatarbelakangi situasi yang tengah berlangsung.
ü
Pengolahan informasi:
suatu pendekatan dengan cara mengalihkan persepsi sehingga ancaman yang ada
akan diredam. komponen ini meliputi pengumulan informasi dan pengkajian sumber
daya yang ada untuk memecahkan masalah.
ü
Pengubahan perilaku:
suatu tindakan yang dipilih secara sadar dan bersifat positif, yang dapat
meringankan, meminimalkan, atau menghilangkan stressor.
ü
Resolusi damai: suatu
perasaan bahwa situasi telah berhasil di atasi.
Sumber :
http://rumusbelajar.blogspot.com/2012/12/pengertian-penyesuaian-diri.html
Tidak ada komentar:
Posting Komentar